GERMASKARJO DAN G1R1K antisipasi DBD

14 Februari 2020 17:48:00 WIB

Gerakan serentak masyarakat Karangmojo terus dilaksanakan, dari keterangan Camat Karangmojo ternyata Kecamatan karangmojo mendapat peringkat ke 2 teratas dalam kasus DBD di awal tahun 2020 ini. Pagi hari ini di Padukuhan Slametan Desa Kelor diadakan kegiatan Jumat bersih dengan agenda pemantauan terhadap lingkungan di Padukuhan Slametan dan Padukuhan Karangayu, Marwata Hadi Camat Karangmojo disertai staf, Suratman Kades Kelor disertai perangkat Desa, Pegawai Puskesmas II Karangmojo, KKN dan beberapa sub Kader berkeliling dibeberapa rumah untuk memastikan kondisi lingkungan di ke 2 Padukuhan tersebut. Beberapa lokasi ditemukan air menggenang dan terdapat jentik. Setelah pelaksanaan pemantauan seluruh masyarakat Padukuhan Slametan berkumpul di Balai Padukuhan Slametan setelah paginya melaksanakan kegiatan kerja bakti disepanjang jalan Poros Desa. Acara ini dikawal oleh Anjar Priyanto Dukuh Slametan diawali dengan doa dan sedikit pengantar, diteruskan oleh Kades Kelor yang memberikan penguatan pentingnya gerakan untuk kebersihan lingkungan yang rutin; Camat Karangmojo mendorong masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih agar terhindar dari berbagai penyakit. Hastin dari Puskesmas II Karangmojo mengawali pembicaraan dengan menunjukkan informasi bahwa penyakit yang sedang trend, naik daun pada awal tahun 2020 ini berupa Antraks, Corona dan DBD. Hastin juga mengemukakan tentang Gerakan Serentak Masyarakat Karangmojo disertai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Untuk mencegah kasus DBD maka masyarakat diharapkan untuk secara bersama sama membersihkan lingkungan rumah. Andri dari Puskesmas II memberikan informasi tentang fogging dan beberapa resiko pelaksanaan fogging. Secara garis besar materi sosialisasi hari ini adalah pentingnya masyarakat melaksanakan 3Mplus berupa menguras tampungan air secara rutin agar terbebas dari jentik, menutup tampungan air serta mengubur barang barang bekas yang dapat menampung air, plus menutup dengan tanah semua benda yang memungkinkan menjadi tempat genangan seperti potongan bamboo, pagar bamboo, pelepah pohon; memastikan talang air agar tidak terdapat genangan, ikanisasi di tampungan air, memakai selambu saat tidur siang, menggunakan obat nyamuk lotion saat tidur siang, menghindari baju digantung, menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperte serei dan lavender, mengkonsumsi makanan bergizi, makanan yang mengandung banyak vitamin agar kekebalan tubuh terjaga seperti mengkonsumsi daun kelor yang diakui oleh WHO bernutrisi sangat luar biasa. Jumantik atau juru pemantau jentik diharapkan sesuai gerakan yang sedang digalakkan dilaksanakan oleh semua Kepala Keluarga, yang sebagai mitra kerja puskesmas dalam  mencegah dan menurunkan angka penyakit DBD serta bertugas memantau kondisi lingkungan sekitar dari penyebaran penyakit melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk/PSN yang dilakukan rutin. 3Mplus harus dilaksanakan secara rutin dan kontinyu serta dilaksanakan serentak oleh semua elemen masyarakat. Bukan hanya nyamuk yang perlu diwaspadai tetapi seperti lalat, tikus juga perlu diwaspadai. Lingkungan yang bersih dan sehat menjadi tuntutan agar masyarakat juga terhindar sari sakit penyakit, serta terpenuhinya kebutuhan gizi serta kekebalan tubuh agar tubuh tidak mudah sakit.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Fanspage Desa Kelor