PETANI MELON DAN CABE MERUGI
13 Maret 2019 15:48:14 WIB
Kali ini petani melon dan cabe di Desa Kelor merugi. Perlakuan untuk mengusahakan agar buah melon tetap menghasilkan nilai jual tinggi bisa dianggap gagal, beberapa penyebab terjadinya kegagalan panen kali ini berhubungan dengan cuaca dan penyakit. Untuk petani cabe khususnya kelompok tani pemuda di Slametan menghadapi kondisi yang hampir sama dengan petani melon, selain cuaca, penyakit juga ditambah dengan harga yang rendah saat panen tiba. Rata rata harga cabe di pasaran mendekati angka Rp 10.000,- per kgnya dan ini tidak sesuai dengan harapan petani. Bidang pertanian yang menjadi andalan di Desa Kelor tentu tidak akan putus asa menghadapi kondisi yang telah terjadi, masih banyak tumbuhan dan tanaman lain yang memiliki harga jual yang tinggi. Semua menjadi pelajaran berharga agar secara bijak petani mampu memperkirakan produksi apa yang akan menghasilkan untung tinggi.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PEMBINAAN REPRODUKSI PADA REMAJA
- RAPAT KELEMBAGAAN DANA KEISTIMEWAAN
- PERTEMUAN RUTIN KELOMPOK DESA PREUNER
- PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI BULAN NOVEMBER 2014
- PELANTIKAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA KELOR
- RAKOR EVALUASI PENGELOLAAN WEBSITE DAN MEDSOS KALURAHAN SE KABUPATEN GUNUNGKIDUL
- KEGIATAN KWT KALURAHAN KELOR