GEJOG LESUNG BUDAYA LAMA YANG MULAI DILIRIK
17 Juli 2018 07:55:42 WIB
Budaya lama yang mulai digali lagi di Desa Kelor, salah satunya adalah seni gejog lesung. Asal muasal budaya gejog lesung ini mungkin jaman dahulu sebagai bentuk kegembiraan saat panen tiba atau untuk melepaskan lelah setelah menumbuk padi. Saat ini gejok lesung bisa dipentaskan dimana saja dan menjadi sesuatu yang istimewa, semua generasi bisa menghargai dan belajar. Generasi tua mengingat kembali kenangan lama bagaimana indahnya kebersamaan dan kegotongroyongan bersama keluarga dan saudara; bagi generasi sekarang bisa belajar seperti apa jaman dahulu membuat gabah menjadi beras, belajar budaya yang adiluhung dan juga mampu untuk mengembangkan seni gejok lesung ini menjadi sebuah seni yang diminati oleh banyak orang. Lesung sebagai alat musik pokok jaman sekarang sudah sangat jarang ditemui bahkan menjadi barang langka. Terbuat dari gelondong kayu yang rata rata dengan lingkaran 150 cm. Gejok lesung bervariasi dalam memainkannya, tetapi biasanya ada penabuh sekitar 5 sampai 10 orang, penyanyi dan penari antara 6 sampai 10 orang. Desa Kelor memiliki kelompok ini hampir disemua Padukuhan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PEMBINAAN REPRODUKSI PADA REMAJA
- RAPAT KELEMBAGAAN DANA KEISTIMEWAAN
- PERTEMUAN RUTIN KELOMPOK DESA PREUNER
- PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI BULAN NOVEMBER 2014
- PELANTIKAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA KELOR
- RAKOR EVALUASI PENGELOLAAN WEBSITE DAN MEDSOS KALURAHAN SE KABUPATEN GUNUNGKIDUL
- KEGIATAN KWT KALURAHAN KELOR