Kalurahan KELOR

Alifia Nur Ayusma

Fakultas Pertanian

Tim KKN-PPM UGM Karangmojo 2021

Sampah rumah tangga merupakan salah satu sampah yang jarang diolah kembali atau dimanfaatkan. Pada dasarnya, sampah rumah tangga memiliki beberapa manfaat apabila ingin mengolahnya kembali, seperti dijadikan Pupuk Organik Cair (POC). Dalam pembuatan POC tidak memerlukan banyak bahan, hanya bermodalkan ember bekas cat, kran bekas, dan sampah rumah tangga saja. Ember bekas yang digunakan bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan hasil yang diinginkan. Namun untuk menampung sampah rumah tangga yang relatif banyak maka dapat digunakan ember bekas cat berukuran 5 Kg. Kran yang digunakan tidak perlu yang baru, dengan menggunakan kran bekas yang masih bisa dimanfaatkan kembali. Sampah rumah tangga yang bisa digunakan yaitu sampah jenis organik. Sehingga perlu diadakannya pemilahan sampah rumah tangga antara sampah organik dan anorganik.

Alat yang diperlukan dalam pembuatan POC yaitu ember cat bekas sebanyak 2 buah, kran, serta pisau/solder/bor untuk melubangi ember.  Sedangkan, bahan yang diperlukan yaitu sampah rumah tangga jenis organic. Tata cara pembuatan POC dengan memanfaatkan sampah rumah tangga yaitu sebagai berikut:

1. Pembuatan ember tumpuk, yaitu
2. Ember bawah yang berfungsi sebagai penampung lindi dan kemudian akan diolah menjadi pupuk organic cair. Pembuatannya yaitu dengan
3. melakukan pemasangan kran (kran dispenser yang ada seal ganda dipilih agar rapat) dengan dengan posisi di samping bawah ember, sekitar 5 cm di atas dasar.
4. tutup ember dipotong, diambil bagian tepinya saja, digunakan sebagai penyangga ember atas.

1. Ember atas yang berfungsi sebagai penampung sampah yang akan diolah. Pembuatannya yaitu dengan

1. membuat lubang-lubang kecil (diameter 5 mm) sebanyak mungkin pada bagian bawah untuk pengatusan.
2. membuat Lubang kecil sebanyak empat buah (diameter 5 mm), pada bagian samping atas ember di bawah tutup. Fungsi lubang kecil tersebut untuk mengatur sirkulasi udara dan tempat masuk telur atau larva muda yang baru saja menetas.
3. Cara kerja ember tumpuk yaitu:
4. Sampah organik sisa rumah tangga dimasukkan secara berkala ke dalam ember, apa adanya, tidak perlu dipotong-potong atau dicuci. Ember ditutup kembali hingga rapat. Suasana panas dan lembab di dalam ember membuat mikrobia bawaan dari buah akan cepat berkembang.
5. Aroma senyawa volatil yang dihasilkan akan keluar melalui lubang kecil, mengundang induk lalat Hi untuk datang meletakkan telur. Telur akan menetas menjadi larva muda dalam beberapa jam dan bergerak masuk menuju material yang mulai terombak. 
6. Lindi yang dihasilkan dibiarkan saja di dalam ember bawah selama kurang lebih satu bulan. Setelah itu baru dapat diteruskan proses pematangan menjadi pupuk organik cair (POC). Proses pematangannya yaitu dengan cara membuka kran, Kemudian lindi dimasukkan ke dalam botol bening, separuh saja, tutup dikendorkan, kemudian dijemur di terik matahari sampai warna berubah menjadi hitam coklat dan aroma lembut di hidung. 
7. POC yang sudah jadi dapat dipakai dengan cara diencerkan menjadi 5%, sekitar tiga sendok makan POC ditambahkan 1 liter air. POC dapat pula disimpan dalam drum tanpa batas kadaluarsa untuk digunakan pada musim berikutnya. 
8. Larva Hi dan kompos, dapat dipanen secara berkala. Larva Hi (magot) mengandung protein 40% dan lemak 30%, sangat baik dipakai sebagai pakan ikan dan ayam. Magot dapat diberikan langsung atau ditepungkan terlebih dahulu. Kompos yang dihasilkan dapat ditiriskan dan diayak untuk dipakai langsung. Kompos dapat juga dipakai sebagai sumber mikroba perombak untuk pengomposan bahan yang lain seperti kotoran kandang ternak atau dedaunan

Untuk info pembuatan lebih lanjut dapat diakses video melalui youtube, berikut:

• https://www.youtube.com/watch?v=zisHOBKm7Os
• https://www.youtube.com/watch?v=ipXmoMJVg8c&list=PLYH_y04553PYuCgzwUqCG3_PkUo6oeDGn&index=2