PESTISIDA NABATI SALAH SATU SOLUSI UNTUK PETANI
12 Agustus 2021 13:25:17 WIB
Alifia Nur Ayusma
Fakultas Pertanian
Tim KKN-PPM UGM Karangmojo 2021
Penggunaan pestisida kimia oleh petani semakin tidak terkendali. Petani memilih pestisida salah satunya untuk membasmi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Dengan banyak jenis dan merk yang ditawarkan, petani semakin mudah menyesuaikan kebutuhannya. Namun, berdampaknya kepada lingkungan membuat penggunaan pestisida kimia perlu dikendalikan. Kesehatan petani juga ikut berimbas, mengingat petani dalam menggunakan pestisida kimia tidak mengenakan alat pelindung diri yang lengkap. Selain itu, banyak petani yang mengeluhkan lahan yang tidak stabil dan berkurangnya hasil panen dari tahun sebelumnya. Salah satu solusi yang dapat diterapkan sebagai upaya penekanan penggunaan pestisida kimia adalah penggunaan pestisida nabati. Pestisida jenis ini dikembangkan dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti bagian tanaman atau tumbuhan, serta bahan organik. Banyak jenis pestisida nabati yang dapat dibuat di rumah atau dapat dibeli.
Pestisida nabati memiliki sifat dan fungsi sebagai penghambat nafsu makan (anti feedant) bagi OPT, sebagai penolak (repellent), sebagai penarik (atractant), sebagai penghambat perkembangan, pengaruh langsung sebagai racun, serta mencegah OPT untuk meletakan telur. Contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati yaitu tanaman mimba atau Azadirachta indica dan tanaman sirsak atau Annona muricata. Tanaman sirsak yang digunakan sebagai bahan baku pestisida nabati adalah bagian daun. Menurut Anwar (2019), pestisida nabati ini dapat digunakan sebagai pengendalian hama wereng dengan penambahan jeringau dan bawang putih. Tata cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
- Tumbuk halus 50 daun sirsak, segengam jeringau dan 20 siung bawang putih
- Rendamlah tumbukan tersebut kedalam 20 liter air dan tambahkan 20 gr deterjen selama 2 hari, aduk hingga tercampur
- Setelah itu saring larutan tersebut dengan kain
- Larutan siap digunakan
Pestisida nabati dapat dijadikan sebagai penekan penggunaan pestisida kimia karena memiliki kelebihan utama, yaitu mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan atau ramah lingkungan. Selain itu, kelebihan lainnya adalah relatif aman untuk petani dan ternak karena residu mudah hilang, bahan yang digunakan murah dan mudah dijumpai sehingga petani juga dapat membuatnya sendiri. Dalam mengendalikan OPT, pestisida nabati memiliki pengaruh yang cepat, fitotoksisitas rendah sehingga tidak meracuni tanaman budidaya, tidak menimbulkan sistem kekebalan OPT, serta dapat digunakan pada OPT yang telah kebal pada pestisida kimia. Dosis pestisida nabati tidak terlalu baku dibandingkan dengan pestisida kimia. Pada dosis tinggi sekalipun, jarang ditemukan tanaman yang mati. Namun, pestisida nabati juga memiliki kekurangan seperti mudah terurai dan daya kerja relatif lambat sehingga penggunaannya harus lebih sering, tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan harus segera digunakan setelah dibuat, serta produksinya belum bisa dilakukan dalam jumlah besar. Pestisida nabati juga kurang praktis karena harus membuatnya terlebih dahulu dan waktu yang dibutuhkan pun tidak sedikit, sehingga tidak bisa langsung mengaplikasikannya pada tanaman.
Referensi:
Anwar, K. 2019. Membuat Pestisida Nabati Daun Sirsak. <http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86254/Membuat-Pestisida-Nabati-Daun-Sirsak/? Diakses tanggal 22 Juli 2021.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PEMBINAAN REPRODUKSI PADA REMAJA
- RAPAT KELEMBAGAAN DANA KEISTIMEWAAN
- PERTEMUAN RUTIN KELOMPOK DESA PREUNER
- PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI BULAN NOVEMBER 2014
- PELANTIKAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA KELOR
- RAKOR EVALUASI PENGELOLAAN WEBSITE DAN MEDSOS KALURAHAN SE KABUPATEN GUNUNGKIDUL
- KEGIATAN KWT KALURAHAN KELOR